Sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap kemudian mempengaruhi perilaku atau
tindakan mereka terhadap sesuatu itulah pengertian awal kognisi, kemudian
berkembang menjadi kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari
proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah
memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas
mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan
berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan
atau inteligensi.
Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya
adalah psikologi, filsafat, dan lain-lain. Gejala kognisi meliputi, pengamatan
aktivitas yang dilakukan seseorang yang cerdas, terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian. Selanjutnya adalah tanggapan yaitu suatu bayangan yang tinggal
dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.Tanggapan disini maksudnya
ialah tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan, tanggapan masa datang atau
tanggapan mengantisipasikan, serta tanggapan masa kini atau tanggapan
representative. Selanjutnya ialah ingatan atau proses dari mengingat, menyimpan
suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut.
Kemudian fantasi yang dapat dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia
untuk berorientasi dalamalam imajinasi melampaui dunia riil. Kemudian berpikir
yang merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau
jalannya. Terakhir adalah intuisi atau istilah untuk kemampuan memahami sesuatu
tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar